Minggu, 29 Mei 2011

Hidup Oleh Roh Mengalahkan Keinginan Daging

“Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh” Galatia 5:24-25

Tuhan senantiasa mengijinkan proses demi proses terjadi dalam hidup kita agar karakter kita dapat semakin disempurnakan hingga seperti Yesus.

Tapi dalam proses demi proses yang dijalani, keinginan daging senantiasa timbul dalam hidup kita. Sehingga pada akhirnya banyak umat Tuhan yang merasa putus asa, kenapa keinginan daging selalu mendominasi hidup mereka. Mereka menjadi bertanya-tanya, mengapa susah untuk melakukan perintah Tuhan.
*courtesy of PelitaHidup.com
Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.

Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu–seperti yang telah kubuat dahulu–bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” Galatia 5:19-21

Keinginan daging selalu bertentangan dengan keinginan Roh, demikian juga sebaliknya. Firman Tuhan menyatakan bahwa siapapun yang hidupnya masih dikuasai oleh keinginan daging tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa amarah, iri hati atau perselisihan bisa membuat kita tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Bukankah Yesus sendiri juga pernah marah ketika Bait Suci digunakan untuk tempat berjualan?

Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.” Efesus 4:26

Tuhan tidak melarang kita untuk marah, tetapi biarlah amarah yang keluar tidak membawa kita kepada dosa. Maksudnya adalah jika kita membiarkan amarah kita berlarut-larut hingga menjadi dendam berhari-hari, berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun, maka kita telah berdosa di hadapan Tuhan. Jangan biarkan amarah kita terlalu lama, segera bereskan secepat mungkin agar kita tidak jatuh ke dalam dosa.
*courtesy of PelitaHidup.com
Sebelum kita mengenal Yesus, keinginan daging telah begitu menguasai hidup kita. Bahkan keinginan daging telah menjadi suatu hal yang biasa dalam hidup kita. Oleh karena itu ketika kita mengenal Yesus, walau hati kita sudah percaya kepadaNya, tidak mudah untuk menghilangkan kebiasaan lama. Kita harus selalu berusaha agar keinginan daging tidak menguasai hidup kita.

Bagaimana agar keinginan daging tidak lagi menguasai hidup kita? Kuncinya adalah dengan hidup oleh Roh.
*courtesy of PelitaHidup.com
Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.” Galatia 5:16

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
” Galatia 5:22-23

Buah Roh hanya keluar ketika kita hidup di dalam Firman Tuhan, menjaga kehidupan doa, dan senantiasa melakukan apa yang menjadi perintahNya. Ketika kita hidup di luar Tuhan, maka kita tidak dapat hidup berbuah.
*courtesy of PelitaHidup.com
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” Yohanes 15:4

Hanya hidup yang memiliki buah Roh-lah yang dapat mengalahkan segala keinginan daging yang timbul. Rasa amarah akan dikalahkan oleh kesabaran. Segala percabulan, kecemaran dan hawa nafsu akan dikalahkan oleh penguasaan diri. Kejahatan, perselisihan, iri hati, percideraan dan lainnya akan dikalahkan oleh kebaikan.

Hiduplah di dalam Tuhan, hiduplah oleh Roh, sehingga karakter kita akan menjadi semakin sempurna seperti Yesus.

Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” Matius 5:48

Doa:

Tuhan ampuni kami jika selama ini kami masih mengikuti segala keinginan daging yang timbul. Mampukan kami agar kami dapat hidup oleh Roh. Bimbing kami dengan FirmanMu agar kami dapat mengalahkan segala keinginan daging yang timbul. Biarlah hidup kami semakin berkenan di hadapanMu dan mengeluarkan buah banyak bagi kemuliaan nama Tuhan.

Langkah iman:

  • Tinggalkan segala kebiasaan lama yang selalu mengikuti keinginan daging.
  • Tolak segala pikiran maupun keinginan daging yang timbul.
  • Lakukan Firman Tuhan, praktekkan kasih, sukacita, penguasaan diri dan buah Roh lainnya.

Renungan Natal: Kasih Allah Yang Besar Bagi Umat Manusia

Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.” 1 Yohanes 4:9-10
*courtesy of PelitaHidup.com
Mari bersyukur untuk waktu yang indah yang sedang kita rayakan yaitu Hari Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Allah Bapa di surga mengutus AnakNya yang tunggal untuk menjadi manusia, agar setiap manusia yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Sama halnya ketika dalam Perjanjian Lama, Bangsa Israel harus mempersembahkan domba yang sempurna dan tidak bercacat cela sebagai korban sembelihan dan korban bakaran, demikian juga hanya manusia yang sempurna yang tidak bercacat dan tidak bercela yang dapat menebus dosa umat manusia, sehingga hubungan manusia dan Bapa di surga dapat dipulihkan.

Seberapa banyak dari kita yang sudah sering mendengar mengenai kisah ini, biarlah kita tetap menyadari hari demi hari bahwa Tuhan senantiasa ingin hadir dalam setiap langkah hidup kita.

Dia telah menebus dosa kita di atas kayu salib, sekali untuk selamanya. Dan tidak akan ada lagi penebusan dosa lainnya yang dapat menggantikan karya salib tersebut.

Oleh karena itu marilah kita bersyukur atas anugerah yang telah diberikan bagi kita dan marilah kita memanfaatkannya secara maksimal. Biarlah kita menjadi umat yang kudus dan yang berkenan di hadapan Allah, serta menjadi terang dimanapun kita berada.
*courtesy of PelitaHidup.com
Sehingga melalui kesaksian hidup kita, tidak hanya pribadi kita sendiri saja yang beroleh keselamatan, tetapi orang lain juga dapat menikmati keselamatan yang kekal itu.

Biarlah renungan yang singkat ini dapat menggugah setiap hati kita untuk menjadikan momen Natal yang indah ini sebagai refleksi dari hidup yang telah kita jalani. Apakah kita sudah hidup seturut kehendak Tuhan? Apakah masih banyak hal yang perlu kita perbaiki? Apakah selama ini begitu banyak alasan yang membuat kita menunda-nunda panggilan Tuhan?
*courtesy of PelitaHidup.com
Begitu banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menyenangkan hati Tuhan. Dan Tuhan rindu untuk menjadi teman, partner dan sahabat dalam hidup kita, untuk menjangkau banyak jiwa bagi kemuliaan nama Tuhan.

Mari kita semua menyambut kedatanganNya tidak hanya di dunia ini saja, tetapi di dalam hati kita, sehingga Dia menjadi Raja di dalam hidup kita, Raja Damai.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3:16

Important "Things To Try Before You Die"

Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.” Mazmur 27:4

Beberapa majalah, website dan media elektronik menampilkan topik seperti di atas, ataupun hal-hal yang serupa, dan memberikan ide-ide yang patut dicoba dan tempat-tempat menarik yang perlu dikunjungi selama hidup Anda masih hidup. Banyak sekali aktivitas-aktivitas yang menantang, menaikkan adrenalin Anda dan pengalaman yang tidak akan terlupakan yang menarik untuk dicoba. Tempat-tempat yang luar biasa dianjurkan bagi Anda untuk dikunjungi.

Kita bisa menikmati begitu luar biasanya dunia ini beserta kekayaan alam yang ada. Anda dapat menikmati pantai yang luar biasa indahnya dengan air laut yang begitu jernih. Anda dapat mengunjungi tempat-tempat yang masih natural dengan binatang-binatang liar yang begitu beragam. Anda dapat terjun bebas dari tempat yang begitu tinggi. Anda dapat mendaki gunung yang tertinggi. Bahkan hal-hal yang tidak pernah terpikirkan oleh kita, bisa Anda lakukan.
Disamping tempat-tempat dan aktivitas yang ditawarkan, ada satu hal yang paling utama yang patut Anda lakukan selama Anda masih hidup.

Apakah hal yang paling utama, yang patut dilakukan selama kita hidup?

Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.” Mazmur 27:4
Ketika kita berada di dalam hadiratNya, kita berjalan bersama dengan Dia, kita hidup di dalam Dia, maka kita akan menyaksikan segala kemurahaan Tuhan dan menikmati segala kelimpahan dan kekayaan dalam baitNya.

Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.” Maz 73:25-26
Pemazmur begitu tahu persis apa yang dia dapatkan ketika ada di dalam hadiratNya. Tidak ada hal yang dapat menandinginya ketika Anda berada dalam hadiratNya. Segala keindahan dan kekayaan dunia ini tidak sebanding dengan kenikmatan yang ada ketika Anda berada dalam hadiratNya dan hidup berjalan bersamaNya.

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?” Luk 9:25
Saya kenal dengan seseorang warga negara Jerman yang telah mengunjungi seluruh bagian dunia ini. Hampir tidak ada negara yang belum dia kunjungi. Dia katakan kepada saya bahwa dia telah melihat segala apa yang ada di belahan dunia ini, bahkan sampai semua kemiskinan, kerusakan dan berbagai penyakit yang ada di dalamnya. Dan hanya satu kalimat kesimpulan yang keluar darinya, yaitu: Tuhan seperti apa yang telah menciptakan dunia ini?

Bukanlah suatu kesalahan ketika Anda dapat mempunyai kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat di seluruh bagian dunia ini dan melakukan aktivitas-aktivitas yang mendebarkan jantung. Tetapi jauh di atas semuanya itu, ada satu hal yang paling penting untuk dilakukan. Hal itu adalah hidup berjalan bersama Yesus.
Ketika kita belum menikmati hidup berjalan bersamaNya, maka hidup kita belumlah lengkap. Yesus melengkapi seluruh aspek kehidupan kita. Momen-momen bersama Yesus melebihi momen-momen saat kita mencoba hal-hal yang menarik di atas. Tidak ada hal di dunia ini yang dapat menandinginya.

Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” Luk 10:42.
Maria mengambil bagian yang terbaik, yaitu duduk diam dalam hadiratNya. Ketika kita melakukannya juga, kita memiliki suatu bagian yang tidak akan pernah hilang dari hidup kita dan yang tidak akan pernah diambil dari hidup kita. Yesus adalah segalanya.

Jadikan hidup dalam hadirat Tuhan dan berjalan bersamaNya menempati posisi pertama yang harus Anda lakukan selama Anda masih hidup.

Lepas dari Kesesakan 2


Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku.” Maz 50:15

Keadaan ekonomi yang tidak menentu membuat manusia senantiasa kuatir dengan kehidupan dan masa depannya. Berbagai pertanyaan timbul dalam hati dan pikiran tentang kebutuhan hidup mereka. Apa yang akan mereka pakai, apa yang akan mereka gunakan, darimana mereka akan mendapatkan uang, bagaimana jika tidak mendapat pekerjaan, apa yang harus dilakukan jika mengalami kesusahan dan lain sebagainya. Masalah yang datang seakan-akan datang begitu bertubi-tubi. Belum selesai masalah yang satu, masalah yang lain datang lagi. Tidak sedikit orang yang menjadi stress akibat berbagai tekanan kehidupan yang dialaminya.

Tuhan Yesus datang, supaya kita mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan (Yoh 10:10b). Ini merupakan janji yang kekal dan berlaku bagi setiap kita yang percaya kepadaNya. Janji kehidupan yang diberikan adalah kelepasan dari segala masalah yang ada dan damai sejahtera bagi hidup kita.

Dalam Mazmur 50:15, Tuhan mengajar kita untuk berseru kepadaNya pada waktu kita mengalami kesesakan. Tuhan ingin agar kita datang kepadaNya, mencari wajahNya, sujud dan merendahkan diri di hadapanNya, serta meminta pertolongan dariNya.

Masalah dan pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa yang Tuhan ijinkan untuk membentuk kita menjadi lebih sempurna lagi, agar kita semakin dekat dengan Dia. Dia telah menyediakan jalan keluar bagi setiap masalah dan pencobaan yang kita alami (1 Kor 10:13). Tuhan berkata bahwa Dia akan meluputkan kita dari setiap masalah dan problema kita. Dia akan melepaskan kita dari segala kesesakan.

Berserulah kepadaNya maka Dia akan memberi pertolongan tepat pada waktunya, sehingga apa yang kita alami akan menjadi kesaksian, nama Tuhan dipermuliakan.

Hati Yang Berhikmat Lebih Bernilai Dari Kekayaan

Bacaan 1 Raja-Raja 10 : 1-13, Kunjungan ratu negeri Syeba

1.Ketika ratu negeri Syeba mendengar khabar tentang Salomo, berhubung dengan nama Tuhan, maka datanglah ia hendak mengujinya dengan teka-teki. 2. Ia datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal. Setelah ia sampai kepada Salomo, dikatakanyalah segala yang ada di dalam hatinya kepadanya. 3. Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu. 4. Ketika ratu negeri Syeba melihat segala hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya, 5. makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayannya melayani dan berpakaian, minumannya dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah TUHAN, maka tercengalah ratu itu.

6. Dan ia berkata kepada raja: “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, 7. tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnya pun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar. 8. Berbahagialah para isterimu, berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu melayani engkau dan menyaksikan hikmatmu ! 9. Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel ! Karena Tuhan mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran”. 10. Lalu diberikannyalah kepada raja seratus dua puluh talenta emas, dan sangat banyak rempah-rempah dan batu permata yang mahal-mahal; tidak pernah datang lagi begitu banyak rempah-rempah seperti yang diberikan ratu negeri Syeba kepada raja Salomo itu.

11. Lagi pula kapal-kapal Hiram, yang mengangkut emas dari Ofir, membawa dari Ofir sangat banyak kayu cendana dan batu permata yang mahal-mahal. 12. Raja mengerjakan kayu cendana itu menjadi langkan untuk rumah TUHAN dan untuk istana raja, dan juga menjadi kecapi dan gambus untuk para penyanyi; kayu cendana seperti itu tidak datang dan tidak kelihatan lagi sampai hari ini. 13. Raja Salomo memberikan kepada ratu negeri Syeba segala yang dikehendakinya dan yang dimintanya, selain apa yang telah diberikannya kepadanya sebagaimana layak bagi raja Salomo. Lalu ratu itu berangkat pulang ke negerinya bersama-sama dengan pegawai-pegawainya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Masa ini terjadi sekitar pada abad ke enam Sebelum Masehi. Pada masa ini belum ada suatu jaringan alat komunikasi dalam bentuk apapun. Setiap berita yang beredar itu hanya berlangsung dari mulut ke mulut saja. Berita tentang raja Salomo yang bijaksana yang melayani Allah yang berkuasa ini terdengar dan sampai juga kepada ratu negeri Syeba di daerah Arab Selatan yang jaraknya sangat jauh, yaitu sekitar 1.200 mil letaknya ke arah selatan Yerusalem.

Berita tentang raja Salomo yang begitu bijaksana dan tentang Allah yang disembah oleh Salomo itu menarik perhatian ratu Syeba. Tidak puas hanya mendengar berita tentang raja Salomo yang bijaksana itu maka ia berketetapan ingin datang berkunjung kepada raja Salomo untuk dapat melihat langsung dan menyaksikakannya sendiri semua berita yang telah ia dengar tersebut.

Waktu yang diperlukan untuk menempuh perjalanan sejauh 1200 mil itu adalah sekitar 60 hari, kurang lebih selama 2 bulan. Perjalanan panjang yang harus ditempuh ini bukanlah menjadi penghalang bagi ratu Syeba karena hatinya sangat merindukan hikmat. Melalui kisah ratu Syeba ini kita dapat belajar mengenai betapa berharganya nilai dari hati yang memilki hikmat, nilainya melebihi kekayaan materi, bahkan emas dan permata.

Untuk memiliki hati yang berhikmat, Ratu Syeba menempuh tujuh langkah berikut, yaitu:

1. Rindu Mendengar Hikmat

Ia telah mendengar kabar tentang raja Salomo yang berhubungan dengan nama Tuhan, informasi yang telah ia dengar itu sangat menarik perhatiannya sehingga ia mau datang berkunjung ke istana raja Salomo dan hendak mengujinya dengan teka-teki, (ayat 1). Pada masa itu Ratu Syeba juga dikenal karena kecantikannya, kekayaan dan kebesarannya yang sangat legendaris. Tampaknya Ratu Syeba sudah memiliki segalanya, tetapi Ratu Syeba menyadari bahwa semua yang ia miliki itu belum berarti dan bernilai baginya. Ia belum merasa puas dengan apa yang telah ia peroleh dan yang telah dilakukannya sebagai seorang ratu, karena itu hatinya sangat merindukan hikmat.

Apa yang didengarnya tentang raja Salomo adalah suatu hal yang belum ia ketahui dan perbuat, itu sangat menarik perhatiannya untuk dapat ia miliki. “Telinga yang mendengar dan mata yang melihat, kedua-duanya dibuat oleh Tuhan”, Amsal 20:12. “ Sekalipun ada emas dan permata banyak, tetapi yang paling berharga ialah bibir yang berpengetahuan”, Amsal 20:15.

.2. Ia Datang dengan Rela Berkorban

Ratu Syeba datang ke Yerusalem dengan pasukan pengiring yang sangat besar, dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, sangat banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal, (ayat 2). Perjalanan dari Arab Selatan menuju Yerusalem dengan membawa rombongan unta untuk melintasi padang pasir sejauh 1200 mil, harus ditepuhnya selama kurang lebih 2 bulan dan dengan biaya yang besar. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah bagi ratu Syeba untuk datang dan melihat sendiri segala kebijaksanaan raja Salomo yang telah didengarnya. Dengan keingintahuan yang sangat tinggi dan kehausannya untuk mencari hikmat ratu Syeba merelakan dirinya untuk menempuh sendiri perjalanan itu.

Persiapan yang matang dilakukan, untuk meninggalkan istananya sendiri dalam waktu yang cukup lama itu, ia harus mengatur segala sesuatu pelaksanaan tugas di istananya dengan baik. Ratu ini juga mempersiapkan perjalanannya dengan pasukan pengiring yang sangat besar, para pelayanan dan dengan unta-unta yang membawa rempah-rempah, banyak emas dan batu permata yang mahal-mahal serta kayu-kayu cendana yang berkualitas terbaik.

Bagi ratu Syeba, hikmat yang hendak ingin diperolehnya itu adalah sebuah kekayaan yang termahal, bagi dirinya tidak akan ada usaha dan pengorbanan yang sia-sia untuk pencarian dan untuk memperoleh hikmat. Ia rela menghabiskan apapun juga untuk memperoleh kekayaan hikmat yang tak ternilai harganya. Bersama pasukan pengiringnya ia menempuh perjalanan melintasi padang pasir sekitar 2 bulan lamanya. Sekalipun lama perjalanan itu, sekalipun melelahkan, ratu ini telah siap menempuhnya. Ia melakukan pencarian ini bukan untuk sebuah kesenangan yang fana, tetapi untuk suatu tujuan yaitu mencari hikmat yang sejati. “ Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas “, Amsal 16:16.

.3. Belajar dari Orang yang Bijaksana

Sejumlah pertanyaan tentang kehidupan dan Tuhan telah disiapkan oleh ratu Syeba, supaya dapat ditanyakan langsung ketika ia berbincang-bincang dengan raja Salomo. Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu, (ayat 3). Semua pertanyaannya yang sulit telah dijawab oleh raja Salomo dan tentu tidak ada hal yang sukar bagi raja Salomo. Semua jawaban-jawaban yang diberikan Salomo itu disimak, diperhatikan dan didengarkan oleh ratu Syeba dengan baik. Ratu ini mau belajar dari orang yang paling bijaksana pada masa itu. Belajar tentang hikmat Tuhan yang dimiliki Salomo itu tidak melelahkan ratu ini, sebab ratu sangat menginginkannya. Ratu berbahagia mendapatkan hikmat-hikmat yang belum ia ketahui dan miliki.

.4. Melihat Melebihi Apa yang Didengar

Selain mendengarkan semua perkataan hikmat dari raja Salomo, ratu Syeba juga dapat melihat semua hal tetang kehidupan raja itu. Dengan melihatnya sendiri iapun memahami akan hikmat yang telah ia dengar itu. Melihat segala hikmat Salomo, dan istananya, makanan di mejanya, cara duduk pegawai-pegawainya, cara pelayan-pelayanannya melayani dan berpakaian, minumannnya dan korban bakaran yang biasa dipersembahkannya di rumah Tuhan, maka tercenganglah ratu itu, (ayat 4,5). Ratu Syeba benar-benar terpesona memperhatikan semua itu dan ia sangat bergembira dapat menyaksikan semuanya, sungguh sebagai suatu kehormatan baginya dapat melihatnya sendiri.

Ratu Syeba mempercayai serta membenarkan semua hal tentang berita yang telah ia dengar tentang hikmat Salomo yang memimpin dengan keadilan dan kebenaran itu. Dan ia berkata kepada raja: “Benar juga kabar yang kudengar di negeriku tentang engkau dan tentang hikmatmu, tetapi aku tidak percaya perkataan-perkataan itu sampai aku datang dan melihatnya dengan mataku sendiri; sungguh setengahnyapun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar, (ayat 6,7).

Mata ratu Syeba terbuka, ia menyaksikan semua hikmat itu, tidak ada usaha yang sia-sia, baginya semua hal yang dilihatnya itu adalah sebuah harta yang sungguh mahal harganya, yang tidak ternilai. Diluar dugaan dan pikirannya tentang semua yang ia telah dengar tentang Salomo. Ternyata, yang ia lihat itu adalah jauh melebihi dari semua yang ia telah dengarkan. Bukan cuma sekedar cerita saja tetapi hikmat itu nyata, menjadi kenyataan yang dapat dilihat oleh ratu sendiri.

.5. Berbahagia karena Memperoleh Hikmat

Betapa menyenangkan hati ratu Syeba dapat melihat sendiri hikmat Salomo itu. Bertemu dan berbincang-bincang dengan raja Salomo serta melihat semua yang ia dengar itu, walaupun hanya dalam beberapa waktu telah membuat ratu Syeba bergembira. Luapan kegembiraannnya itu diungkapkannya dengan perkataannnya kepada raja Salomo. “Berbahagialah para isterimu, berbahagialah para pegawaimu ini yang selalu melayani engkau dan meyaksikan hikmatmu!, (ayat 8).

Ratu Syeba dapat merasakan kebahagiaan itu bila hidup dalam hikmat Tuhan yang dimiliki Salomo. Suatu kebahagiaan yang belum pernah ia terima sebelumnya telah dirasakannya kini karena telah memperoleh hikmat, kebahagiaan itu melampaui kebahagiaannya dalam memperoleh harta, emas dan permata. Ratu Syeba terkenal dengan kekayaaannya, diatas kekayaan yang ia miliki itu ia menyatakan bahwa memperoleh hikmat itu lebih bernilai dari apapun maka itu ia mengatakan alangkah bahagianya orang yang memperoleh hikmat.

“Berbahagialah orang yang mendapatkan hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga daripada permata, apapun yang kau inginkan, tidak dapat menyamainya”, Amsal 3: 13-15.

.6. Memuji Tuhan

Apa yang dimiliki oleh raja Salomo itu bukanlah pengetahuan manusia, bukan pula kepintaran manusia, tetapi segala hal yang dipunyai oleh Salomo itu adalah berasal dari Tuhan. Allah telah memberikan hati yang penuh hikmat dan pengertian itu kepada Salomo. Salomo memulai masa pemerintahannya dengan iman dan kasihnya kepada Allah. Salomo telah berdoa memohon hikmat dan hati yang paham, dan Allah berkenan dengan permohonannya ini serta mengabulkannya. Bahkan apa yang tidak diminta Salomo pun Tuhan berikan yaitu kekayaan dan kemuliaan. Menyaksikan sendiri hikmat yang dimiliki Salomo itu maka ratu Syebapun memuji Tuhan.

“Terpujilah Tuhan, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel!”, (ayat 9a).

.7. Bersyukur Memperoleh Hikmat Tuhan

Raja Salomo telah memberikan semua hikmat yang dikehendaki dan yang diminta oleh ratu Syeba. Bagi ratu Syeba tidak ada seorang yang begitu bijaksana dan tidak ada Allah yang begitu terkenal seperti yang disembah oleh raja Salomo. Sebelum kembali pulang ratu Syeba memberikan begitu banyak hartanya yang telah dipersiapkannya kepada Salomo karena ia telah memperoleh kekayaan hikmat yang tidak ternilai itu. Kita mungkin sulit membayangkan kekayaan yang dimiliki oleh ratu Syeba, sebab wanita yang termasyhur ini dapat memberikan begitu banyak harta yang sungguh bernilai tinggi kepada raja Salomo, berupa emas, batu permata, rempah-rempah, dan kayu cendana dalam jumlah yang tidak pernah terdengar. Sebuah pemberian yang sangat besar dan Alkitab mencatat pada ayat 10-12 di atas, bahwa dengan pemberian ratu Syeba tersebut, raja Salomo mengerjakan kayu-kayu itu menjadi langkah untuk rumah Tuhan, istana raja dan juga untuk menjadi kecapi dan gambus. Itu berarti pemberian ratu Syeba kepada Salomo sangatlah besar jumlahnya.

Bagi ratu Syeba, semua pemberian itu, telah melebihi dari apa yang diperoleh, yaitu kini ia memiliki pengenalan yang sejati akan Allah dan hikmat yang menyertainya. Dan tidak ada harga yang dapat menyamai pengenalan akan Tuhan, karena “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian”, Amsal 9:10.

Melimpahnya harta-harta yang diberikannya kepada Salomo tidak bisa menandingi hikmat dan pengertian yang baru didapatkannya akan Allah. Ia bersyukur atas hikmat yang tak ternilai harganya. Ia kembali pulang ke negerinya melintasi padang pasir sejauh 1200 mil itu dengan membawa harta pusaka yang tak ternilai yaitu hati yang berhikmat, dan ia sudah dipenuhi oleh pengenalan akan Allah.

.Menyenangkan bila kita melakukan perjalanan pencarian hikmat seperti yang ratu Syeba lakukan. Kita patut bersyukur dan memuji Tuhan sebab Ratu Syeba telah menunjukkan kepada kita betapa berharga dan mahalnya nilai hikmat itu. Hikmat itu lebih bernilai dari apapun juga. Untuk memperoleh hikmat kita harus memiliki kerinduan untuk mendengar hikmat, mencari hikmat dengan rela berkorban, mau belajar, melihat dan mengalami sendiri akan hikmat Tuhan, memperoleh kebahagiaan karena hikmat, dan memuji Tuhan serta bersyukur atas hikmat yang telah disediakan bagi kita. Ratu Syeba layak menerima penghargaan, dan Yesus sendiri memuji ratu dari selatan ini dengan semua langkah yang telah ditempuhnya untuk memperoleh hikmat itu. “Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan yang sesungguhnya yang ada disini lebih dari pada Salomo”, Matius 12:42.
*courtesy of PelitaHidup.com
Mendapatkan hikmat itu memang tidak gampang sebab hanya akan diperoleh oleh mereka yang dengan tekun mencarinya dan yang bersedia membayar harganya. Hubungan pribadi dengan Allah adalah langkah awal yang harus dilakukan dalam memperoleh hikmat sejati. Kita dapat menerima hikmat dengan menghampiri Allah dan memohonnya dengan iman. “Tetapi apabila diantara kamu ada yang kekurangan hikmat , hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya”, Yakobus 1:5.

Hidup pada zaman ini semuanya serba instan, kita hidup dalam masyarakat yang tergesa-gesa, bahkan manusia cenderung menginginkan segala sesuatu tanpa usaha. Menghadapi berbagai macam tantangan dan tekanan hidup yang begitu kompleks, kita sangat memerlukan hikmat Tuhan, supaya dapat menghadapi setiap persoalan itu dengan baik dan tidak menjauhkan kita dari kasih Tuhan dan berkatNya. Kita perlu cerdas secara intelektual dan cerdas secara spiritual.
*courtesy of PelitaHidup.com
“Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian”, Amsal 2: 6.

Apakah kita telah berusaha untuk mengambil waktu setiap hari untuk memperoleh hikmat, dengan membaca Firman Tuhan. Firman Tuhan yang dapat memberikan hikmat kepada kita. Apakah kita bersedia juga membayar harga untuk membaca buku/situs rohani, mengikuti pelatihan/seminar rohani yang dapat membantu membuat kita menjadi bijaksana dalam jalan Allah?

.
“Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, mengenal yang Mahakudus adalah pengertian”, Amsal 9:10.

“Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu, kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau, supaya engkau terlepas dari jalan orang jahat , dari orang yang mengucapkan tipu muslihat, Amsal 2 :10-12.

“Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat”, Wahyu 1:3.

Renungan Paskah: Kuasa Kebangkitan Kristus

“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.” Filipi 3:10-11
*courtesy of PelitaHidup.com
Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, hubungan dengan Allah terputus, keadaan rohani manusia yang sebenarnya telah mati dan perlu penebusan atas dosa manusia agar hubungan dengan Allah dapat dipulihkan.

Semua manusia telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” Rom 3:23.

Syukur kepada Allah bahwa Dia telah mengaruniakan anakNya yang tunggal yaitu Yesus Kristus agar kita semua yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16).

Selain menerima keselamatan dari Kristus, kita juga menerima kuasa kebangkitanNya. Kuasa kebangkitanNya-lah yang akan menyembuhkan kita dari sakit penyakit, memberi kekuatan kepada yang lemah, memberi jalan keluar atas setiap masalah, mengadakan mujizat dengan menjadikan yang tidak ada menjadi ada dan mengalahkan setiap pekerjaan si iblis.

Bagaimana agar kita dapat hidup dalam kuasa kebangkitan Kristus?

1. “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” Galatia 2:20a

Rasul Paulus telah menyalibkan segala keinginan daging dan segala hawa nafsunya di dalam dirinya. Walaupun dibesarkan dan hidup sebagai orang terpelajar dan mengetahui serta menguasai banyak hal, tetapi dia menanggalkan segala keberadaannya dan membiarkan Kristus menguasai hidupnya. Segala hal yang sebelumnya dia anggap berharga, justru dia anggap sampah oleh karena pengenalannya akan Kristus. Pengenalan akan Kristus menjadi prioritas utama dalam hidupnya, sehingga Tuhan memimpin dan menuntun hidupnya serta memakai kehidupan Paulus dengan luar biasa.
*courtesy of PelitaHidup.com
Biarkan Kristus yang hidup dan menjadi raja dalam hidup kita. Singkirkan segala keangkuhan dan kesombongan hidup kita, agar Kristus dapat menjadi nyata dalam hidup kita. Tuhan akan membawa kita masuk ke dalam rencanaNya yang indah dan memakai kehidupan kita menjadi saksi dan teladan bagi banyak orang.


2. “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus” Filipi 2:5

Inilah kunci bagaimana Yesus dapat menanggalkan segala ke-Allah-anNya untuk menjadi manusia, merendahkan diriNya, rela dihina, direndahkan, disiksa dan bahkan sampai mati di kayu salib yang diperuntukkan bagi orang-orang jahat.
*courtesy of PelitaHidup.com
Keinginannya sebagai manusia dinyatakanNya pada saat Dia berdoa di taman Getsemani. Dia berdoa kepada Allah Bapa agar melalukan cawan yang harus diminumNya. Tetapi Dia juga berdoa supaya bukan kehendakNya sendiri yang jadi melainkan kehendak Bapa di surga.

Hiduplah dalam Firman Tuhan dan biarkan Kristus menguasai dan menuntun hidup kita. Belajar peka akan kehendak Bapa dalam hidup kita. Latih kepekaan dengan lebih banyak lagi membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Dengan begitu kita akan lebih mengerti lagi pikiran dan perasaan dari Kristus.

Cobaan yang begitu berat, perselisihan, pertengkaran, segala kekecewaan dan berbagai masalah apapun dapat diatasi ketika kita memakai pikiran dan perasaan Kristus. Kita dapat menjalani kehidupan ini dengan penuh semangat. Hidup kita akan menjadi berkat bagi banyak orang. Kita juga tidak lagi mementingkan diri sendiri melainkan juga memikirkan kepentingan orang lain, sama seperti Kristus yang rela berkorban bagi manusia.

.3. “Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya” 1 Kor 15:27a

Kebangkitan Kristus sekaligus mendeklarasikan bahwa kematian dan maut tidak dapat menguasai diriNya. KebangkitanNya dari kubur menyatakan bahwa Kristus dapat menaklukkan kuasa maut.
*courtesy of PelitaHidup.com
Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.” Wahyu 1:17b-18

Iblis adalah bapa penipu dan dia akan selalu menipu kita dengan segala tipu muslihatnya. Iblis tidak suka jika kita menerima keselamatan dari surga dan dia akan berusaha dengan segala cara untuk dapat menarik kita untuk jatuh kembali kepada dosa.

Segala tuduhan yang muncul dari dalam pikiran kita merupakan salah satu cara dari iblis agar kita tidak menggunakan kuasa yang telah diberikan kepada kita (Kis 1:8). Iblis akan selalu membuat kita merasa tidak layak dan kalah dalam setiap pergumulan kita.

Jangan mau diperdaya oleh si iblis, karena Yesus Kristus telah menang untuk memberi kita kemenangan. Cukup satu kali saja karya salib Kristus dan kita menjadi menang untuk selamanya.

Singkirkan segala keraguan dan tudingan yang muncul dalam pikiran kita, yakinlah dan gunakan kuasa yang telah diberikan bagi kita untuk mengalahkan musuh, sehingga kita dapat berkata, “Hai iblis, kau tidak berhak lagi menganggu hidupku!”

Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” 1 Korintus 15:54b-55

.Kebangkitan Kristus memberikan kita keselamatan sekaligus kuasa untuk menjalani hidup ini sebagai pemenang. Mari raih kemenangan itu dengan hidup berjalan bersama Kristus. Haleluya!

Pertandingan Iman: Memenangkan Mahkota

“Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.” 1 Korintus 9:25

Dalam setiap pertandingan olahraga, selalu ada hadiah yang disediakan bagi pemenang. Dan setiap peserta pertandingan/perlombaan akan berusaha dengan maksimal agar mereka dapat memperoleh apa yang mereka kejar.

Merupakan suatu kebanggaan yang tak ternilai ketika kemenangan itu dapat diraih. Bahkan kita dapat melihat satu kota atau satu negara yang merayakan kemenangannya jika tim yang mewakili mereka dapat meraih juara. Tim tersebut akan dielu-elukan dan diarak ke seluruh kota.
*courtesy of PelitaHidup.com
Tentunya mereka meraih posisi juara bukan tanpa perjuangan. Berbagai latihan keras mereka jalani agar mendapatkan performa yang maksimal. Kedisiplinan dalam berlatih harus terus dipertahankan agar mereka dapat menjadi juara. Berbagai teknik dan strategi diterapkan agar mereka dapat bersaing dengan lawannya dan memenangkan pertandingan.

Dan bagi mereka yang benar-benar mempersiapkan latihannya dengan sangat baik akan memperoleh juara dan menerima piala/medali atas kemenangannya.

Dalam hal kerohanian, ternyata kita juga harus menjalankan/mengikuti pertandingan/perlombaan iman. Kita tidak hanya menerima keselamatan dari Kristus saja, tetapi kita diwajibkan untuk mengikuti perlombaan iman.

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.” Ibrani 12:1

Tentu saja kita tidak sekedar mengikuti perlombaan itu tanpa memperoleh hasil. Sama dengan perlombaan/pertandingan olahraga, mahkota juara juga disediakan Tuhan bagi setiap kita yang dapat menyelesaikan perlombaan dengan baik. Dan mahkota yang disediakan bukan sekedar mahkota yang fana dan dapat pudar seperti piala/medali yang diperoleh olahragawan, tetapi merupakan mahkota yang kekal dan abadi, yang jauh lebih mulia dan berharga dibanding mahkota di dunia ini (1 Kor 9:25).
*courtesy of PelitaHidup.com
.Bagaimana kita dapat mengikuti pertandingan/perlombaan yang diwajibkan ini dan bahkan meraih mahkota yang Tuhan sediakan?

1. Menanggalkan semua beban dan dosa

Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita.” Ibrani 12:1
*courtesy of PelitaHidup.com
Jika seorang olahragawan mengikuti pertandingan dengan membawa sebuah tas yang tidak diperlukan dalam pertandingan tersebut, maka tas tersebut justru akan menjadi beban bagi dia dalam bertanding. Beban itu akan menganggu performanya sehingga akan mempersulit dia untuk meraih posisi juara.

Sama juga dengan beban hidup kita dan juga dosa yang masih kita perbuat, akan menganggu kerohanian kita. Beban hidup bisa berupa amarah, kekecewaan, sakit hati, iri hati, kesombongan, keputusasaan, keras hati dan lain sebagainya.

Jika kita masih membawa beban-beban tersebut dan melakukan dosa dalam kehidupan kita, maka kita akan kesulitan untuk dapat bertanding secara iman. Kita akan sulit berdoa, sulit membaca Firman Tuhan, sulit mengasihi sesama, sulit mengampuni dan masih banyak hal lagi yang akan menjadi sulit untuk dilakukan ketika masih ada beban dan dosa dalam hidup kita.
*courtesy of PelitaHidup.com
Bagaimana mungkin kita dapat mengikuti pertandingan iman bahkan meraih mahkota jika kita masih membawa beban hidup dan melakukan dosa?
Mari tanggalkan segala beban dan dosa yang dapat menghalangi kita untuk menjalani pertandingan iman.

.2. Melatih diri

Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.” 1 Korintus 9:26

Pertandingan bagi seorang olahragawan tidak hanya berpusat kejuaraannya saja, tetapi merupakan proses. Proses dimulai dari latihan fisik, latihan beban, latihan teknik, latihan strategi, kerjasama tim, pola makan yang baik, pola hidup yang baik, pola tidur yang baik dan lainnya. Semua aspek dijalani dengan baik dan terencana agar dapat memperoleh performa yang maksimal ketika bertanding.

Demikian juga dalam pertandingan iman, kita harus menjalani kehidupan rohani kita dengan seksama. Kita harus melatih hidup kita agar kita menjadi kuat dalam iman. Iman yang kuat dan bertumbuh tidak diperoleh dalam sekejap saja, tetapi merupakan iman yang dibina hari lepas hari dengan tuntunan Firman Tuhan.

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” Ibrani 10:25

Melalui ibadah, doa, pembacaan Firman Tuhan, mengasihi sesama, mengampuni orang yang menyakiti kita, membantu sesama, menghormati orang tua, menjalankan pekerjaan dan bisnis secara jujur, tidak kompromi dengan dosa, menjaga kekudusan pernikahan, tidak mengikuti pergaulan yang buruk dan masih banyak lagi yang dapat kita lakukan untuk melatih hidup kita agar dapat menjalani pertandingan iman dengan baik.

Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” 1 Timotius 4:7b-8

.3. Berlomba dengan tekun

“…. dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.” Ibrani 12:1

Kesuksesan dalam pertandingan tidak diraih dalam waktu singkat. Banyak olahragawan yang memulai pelatihannya sejak usia dini dan mereka juga banyak menemui kekalahan dalam pertandingan-pertandingan yang dijalaninya. Tetapi kekalahan yang mereka alami tidak membuat mereka putus asa dan mundur. Jika mereka mengalami kekalahan, mereka akan kembali berlatih dan lebih giat lagi berlatih agar mereka dapat meraih kemenangan pada pertandingan berikutnya.

Ketekunan yang mereka jalani pasti akan membuahkan hasil yang manis pada waktunya. Olahragawan-olahragawan sukses yang berada di sekitar kita merupakan sosok-sosok yang bertekun dalam berlatih, bangkit dari kekalahan dan terus berlatih hingga meraih kemenangan.

Kegagalan dalam kehidupan kita merupakan hal yang biasa terjadi. Tidak ada kesuksesan yang tanpa diawali dengan kegagalan. Bahkan Thomas Alfa Edison mengalami kegagalan sebanyak 9.998 kali sebelum dia sukses menemukan lampu pijar. Dan setelah itu dia menemukan banyak alat dan telah dipatenkan semuanya dengan jumlah 1.093 penemuan. Dia mengatakan bahwa:

“Saya sukses, karena saya telah kehabisan apa yang disebut dengan kegagalan”

“Jenius adalah 1 persen ide cemerlang dan 99 persen kerja keras”

Ketekunan dalam menjalani pertandingan iman yang diwajibkan bagi kita merupakan hal yang penting. Jangan menyerah ketika kita menemui berbagai masalah yang berat, jangan menyerah ketika kita disakiti oleh orang terdekat kita, jangan kecewa ketika keadaan tidak seperti yang diharapkan, jangan putus asa ketika tidak ada jalan keluar. Tuhan pasti akan memberikan kita kekuatan untuk menanggung semua yang kita alami.

Tetap setia mengiring Yesus, tetap tekun berdoa dan beribadah, tetap mengasihi sesama kita, tetap mengampuni orang yang menyakiti hati kita, tetap melayani walaupun banyak yang mengecewakan.

Ketekunan kita pasti akan membuahkan hasil. Tuhan akan memberikan upah bagi setiap orang yang setia. Iman kita akan bertumbuh menjadi kuat. Dan setiap kegagalan yang kita alami justru akan mempersiapkan kita untuk sesuatu yang lebih besar, untuk meraih kemenangan dan sekaligus mahkota yang abadi.

.

Mari jalani pertandingan iman yang diwajibkan bagi kita, persiapkan diri kita untuk dapat menjalani pertandingan dengan baik dan jalani pertandingan dengan tekun, maka kita akan melihat karya Tuhan yang luar biasa terjadi dalam kehidupan kita. Haleluya!

“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.” Ibrani 12:2-3

Mujizat Masih Ada

“Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.

Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu” Yesaya 43.1b-3a

Banyak orang yang tidak tahan ketika berbagai masalah datang bertubi-tubi dalam kehidupannya. Dan tidak sedikit yang protes kepada Tuhan mengapa hidup mereka begitu susah, mengapa mereka tidak pernah lepas dari berbagai masalah, mengapa mereka belum menerima jawaban atas doa-doanya, dan mengapa mereka tidak mengalami mujizat dalam kehidupan mereka. Mungkin kita pernah mengalaminya atau bahkan saat ini kita sendiri dalam kondisi seperti itu.
*courtesy of PelitaHidup.com
Ketika kita menghadapi berbagai macam masalah dan pencobaan dalam kehidupan kita, kita harus tetap berpegang teguh kepada Firman Tuhan.
Firman Tuhanlah yang menjadi satu-satunya kekuatan bagi hidup kita.

FirmanNya akan senantiasa memberi kekuatan baru dalam hidup kita. Melalui janji-janjiNya Dia akan menuntun hidup kita dan memberi kita hikmat atas segala masalah yang kita hadapi. Melalui FirmanNya Dia menghibur dan memberikan damai sejahtera bagi hidup kita. Dan melalui FirmanNya, kita senantiasa dikuatkan dalam pengharapan kita kepada Yesus dan kepada setiap janji-janji yang telah diberikan bagi kita.

Ketika pengharapan itu tetap terpelihara dalam hidup kita, maka kita akan menjadi kuat untuk mengatasi dan menjalani berbagai masalah dalam hidup kita. Iman kita tidak akan tergoyahkan oleh karena pengharapan akan membawa kita maju terus berlari menggapai tujuan yang telah Tuhan tetapkan dalam hidup kita.

Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita.” Ibrani 6:19-20b

Syukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus, karena pengorbananNya kita dapat menaruh pengharapan kita kepadaNya setiap waktu, kapanpun dan di mana saja kita berada.
*courtesy of PelitaHidup.com
Yesus berjanji bahwa Dia akan senantiasa menyertai kita, meskipun kita menyeberang melalui air atau melalui sungai-sungai, kita tidak akan dihanyutkan; meskipun kita berjalan melalui api, kita tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar kita. Ini berarti bahwa Tuhan akan menyatakan mujizat-mujizatNya dalam kehidupan kita. Hal-hal yang terlihat mustahil akan menjadi mungkin dalam kehidupan kita.

Sama seperti ketika bangsa Israel dikejar orang-orang Mesir dan harus menyeberang Laut Teberau, Tuhan menyatakan mujizat, membelah laut dan membukakan jalan bagi mereka, sehingga mereka dapat menyeberang dengan aman bahkan tanpa basah sekalipun, serta dilepaskan dari bahaya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Juga seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang dilempar ke dapur api oleh karena memegang teguh percayanya kepada Tuhan Allah yang mereka sembah. Sekalipun dapur api dipanaskan berkali-kali lipat, sampai orang yang melempar mereka ikut mati terbakar, mereka tidak terbakar sedikitpun dan tetap hidup. Sehelai rambut merekapun tidak ada yang terbakar. Mujizat terjadi dan nama Tuhan dipermuliakan.

Mujizat masih ada hingga saat ini. Tuhan Yesus tidak pernah berubah dahulu, sekarang sampai selama-lamanya. Sebesar apapun masalah yang harus kita seberangi, dan sepanas apapun situasi yang sedang kita hadapi, mari kita tetap serahkan hidup kita pada tuntunan Tuhan. Tetap percaya kepada janjiNya bahwa Dia akan senantiasa menyertai kita dan membawa kita menyeberangi masalah yang sedang kita hadapi dan akan melepaskan kita dari situasi panas apapun yang sedang kita hadapi. Mujizat pasti terjadi.

Jangan takut atas apa yang akan terjadi atas hidup kita karena Tuhan telah menebus hidup kita, Dia sendiri yang telah memanggil hidup kita sehingga hidup kita menjadi milik kepunyaanNya, dan Dia sendiri juga yang akan membela hidup kita. Dia tidak akan mempermalukan umatNya yang berseru dan berharap kepada Dia. Dia akan melepaskan kita dari segala kesusahan dan memberi kemenangan atas setiap masalah.
*courtesy of PelitaHidup.com
Mari tetap hidup dalam FirmanNya dan tetap berharap kepada Yesus, karena mujizat masih ada. Haleluya!

.Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.” 1 Petrus 4:12

Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Lukas 1:37

Jawab Yesus: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya! ” Markus 9:23