Minggu, 29 Mei 2011

Renungan Natal: Kasih Allah Yang Besar Bagi Umat Manusia

Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.” 1 Yohanes 4:9-10
*courtesy of PelitaHidup.com
Mari bersyukur untuk waktu yang indah yang sedang kita rayakan yaitu Hari Kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Allah Bapa di surga mengutus AnakNya yang tunggal untuk menjadi manusia, agar setiap manusia yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Sama halnya ketika dalam Perjanjian Lama, Bangsa Israel harus mempersembahkan domba yang sempurna dan tidak bercacat cela sebagai korban sembelihan dan korban bakaran, demikian juga hanya manusia yang sempurna yang tidak bercacat dan tidak bercela yang dapat menebus dosa umat manusia, sehingga hubungan manusia dan Bapa di surga dapat dipulihkan.

Seberapa banyak dari kita yang sudah sering mendengar mengenai kisah ini, biarlah kita tetap menyadari hari demi hari bahwa Tuhan senantiasa ingin hadir dalam setiap langkah hidup kita.

Dia telah menebus dosa kita di atas kayu salib, sekali untuk selamanya. Dan tidak akan ada lagi penebusan dosa lainnya yang dapat menggantikan karya salib tersebut.

Oleh karena itu marilah kita bersyukur atas anugerah yang telah diberikan bagi kita dan marilah kita memanfaatkannya secara maksimal. Biarlah kita menjadi umat yang kudus dan yang berkenan di hadapan Allah, serta menjadi terang dimanapun kita berada.
*courtesy of PelitaHidup.com
Sehingga melalui kesaksian hidup kita, tidak hanya pribadi kita sendiri saja yang beroleh keselamatan, tetapi orang lain juga dapat menikmati keselamatan yang kekal itu.

Biarlah renungan yang singkat ini dapat menggugah setiap hati kita untuk menjadikan momen Natal yang indah ini sebagai refleksi dari hidup yang telah kita jalani. Apakah kita sudah hidup seturut kehendak Tuhan? Apakah masih banyak hal yang perlu kita perbaiki? Apakah selama ini begitu banyak alasan yang membuat kita menunda-nunda panggilan Tuhan?
*courtesy of PelitaHidup.com
Begitu banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menyenangkan hati Tuhan. Dan Tuhan rindu untuk menjadi teman, partner dan sahabat dalam hidup kita, untuk menjangkau banyak jiwa bagi kemuliaan nama Tuhan.

Mari kita semua menyambut kedatanganNya tidak hanya di dunia ini saja, tetapi di dalam hati kita, sehingga Dia menjadi Raja di dalam hidup kita, Raja Damai.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3:16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar