Minggu, 09 September 2012


Yesus Tahu Apa Yang Kita Butuhkan

“Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Matius 4:4
Saya menerima renungan harian melalui email yang dikirim oleh tim KPR GKJ Nehemia. Renungan ini sangatlah menarik dan patut dijadikan pelajaran dalam hidup saya dan juga bagi teman-teman sekalian. Renungan itu diberi judul “Tuhan sudah tahu” dan mengambil nats alkitab dari Matius 4:1-11, tentang Iblis yang mencobai Yesus di padang gurun.
Iblis ingin mempengaruhi Yesus dengan memutar-balikkan Firman Tuhan, dia ingin agar Yesus terpengaruh dan dapat mengikuti segala kemauannya. Tetapi tentunya Yesus jauh lebih tahu tentang Firman Tuhan, karena Dialah Firman itu sendiri.
*courtesy of PelitaHidup.com
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” Yohanes 1:14
Yesus jauh lebih mengerti dari segala apa yang terjadi dan apa yang dibutuhkan oleh dunia ini, terlebih lagi segala kebutuhan kita.
Di bagian renungan ini kita diajak untuk melihat satu kisah sederhana tentang seorang anak perempuan dari seorang pembuat boneka yang meminta ayahnya itu untuk segera memperbaiki bonekanya yang rusak karena terjatuh.
Ayahnya memintanya untuk bersabar : “tinggalkan saja boneka itu di situ dan ayah akan memperbaikinya satu per satu.” Tapi anak perempuan itu tidak sabar : “Tidak ayah, itu terlalu lama. Cukup taruh lem di sana dan di sini, lalu memaku bagian ini dan menyambung yang ini.” Ayahnya memintanya untuk bersabar dan mempercayakan boneka yang telah rusak itu kepadanya tapi sayangnya anak itu keras kepala dan tetap pergi membawa boneka rusaknya itu.
Saya berhenti sejenak setelah membaca renungan ini, melihat hidup saya yang memang terkadang terlalu memaksa Tuhan untuk segera melakukan segala permintaan saya. Dan sepertinya renungan hari ini menegur keras hati saya.
*courtesy of PelitaHidup.com
Awal tahun ini saya mengalami suatu kisah pahit dalam hidup saya. Dalam doa saya minta ke Tuhan untuk SEGERA / SECEPATNYA buat saya lewatin masalah itu, kubur masa lalu saya, dan bangun masa depan yang baru buat saya. Tapi hari-hari sepertinya lambat berjalan, sepertinya Tuhan gak dengar doa-doa saya. Dan sepertinya perih di hati saya tak kunjung terobati.
Lalu saya mulai tersadar akan kisah hidup saya dulu kala, betapa Tuhan membentuk saya dari berbagai masalah hidup, berbagai rintangan dan cobaan, dan ternyata itu membuat saya jadi seperti sekarang ini.
*courtesy of PelitaHidup.com
Saya coba belajar tentang ini semua, tentang rasanya dikhianati, rasanya ditinggalkan, rasanya disakiti. Sama seperti Yesus juga dikhianati, ditinggalkan dan disakiti sebelum disalibkan.
Saya juga belajar untuk sabar dalam menanti jawaban dari setiap doa-doa saya sambil boleh terus bertekun dan percaya kalo Tuhan itu sangatlah amat baik dan Dia akan memberikan selalu yang terbaik buat hidup saya.
Toh, Tuhan tahu apa yang memang terbaik buat kita, menurut waktuNya, menurut caraNya dan menurut kehendakNya.
Jadi berhentilah mendikte Tuhan, karena Dia tahu apa yang kita perlukan. Serahkan hidup kita sepenuhnya kepada Dia, Dia yang akan menolong dan menuntun setiap langkah hidup kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar